Sejauh Mana Kita Bersabar?

13179227_10153629793075886_3804693888643026301_n

Wahai Mukmin!  Di masa kita, kita baru menghadapi sedikit kesulitan saja tetapi kita sudah khawatir terhadapnya.  Nabi ﷺ bersabda, “Aku adalah nabi yang paling banyak mendapat siksaan dari umatku.”  Sekarang kita tidak sabar, ada masalah datang, kita tidak bisa menghadapinya.  Nabi ﷺ bersabar sehingga beliau dinaikkan dalam Mi`raaj.

Bagaimana kita mengatakannya sekarang bahwa beliau dinaikkan di dalam Mi`raaj, ke Maqam Qaaba Qawsayni aw Adnaa, yang bukan berada di dunia, tetapi di sebuah tempat di mana waktu menjadi kolaps, tidak berlaku lagi.  Jangan berpikir bahwa waktu adalah nyata, itu adalah sebuah konsep imajiner. Di dalam fisika mereka menelusuri hingga ke unit waktu terkecil pada 10 pangkat minus 22 detik, setelah itu waktu tidak ada lagi, yang ada hanyalah energi.

Shaykh Hisham Kabbani

 

O Believers! In our time we face only slight difficulty and we worry about it, but the Prophet ﷺ said, “I am the prophet most tortured by my people.” Today we are not patient; any problem that comes, we can’t face it. Prophet ﷺ was patient and thus was raised in Mi`raaj.

How we say today he was raised in Mi`raaj, to the Station of Qaaba Qawsayni aw Adnaa, which is not in dunya but is a place where time collapses. Don’t think time is real, it is an imaginary concept. In physics they went to smaller and smaller units of time and found at minus 10 to minus 22 (10-22) seconds, time no longer exists; there is only energy.

Shaykh Hisham Kabbani

 

Leave a comment