Empat Tipe Dzikir

21617627_1459242850796730_7376349551160216263_n
 
Ada empat tipe dzikir pada setiap tingkatan yang kalian tuju. Pada tingkatan dzikir laa ilaaha illa ‘Llah dan dzikir Allah, Allah, di sana ada empat tipe dzikir. Pertama dzikir yang kalian sebutkan. Kalian dapat menyebutkan salah satu Asmaul Husna atau membaca shalawat atau apa pun yang kalian inginkan. Yang kedua adalah dzikrun tadzkuru bih: dzikr di mana kalian menyebut nama Allah. Itu bisa melalui Asmaul Husna-Nya. Ketiga adalah dzikru tadzkuruk: dzikir yang menyebut nama kalian. Keempat adalah dzikr yadzkuru bika: dzikir di mana kalian disebutkan.
 
Yang pertama, dzikrun tadzkuruhu, dzikr tatrud al-ghaflah, dzikir yang menyingkirkan ghaflah, kelalaian. Kalian melakukan sesuatu yang baik untuk menyingkirkan kelalaian kalian. Yang kedua adalah tadzkur madzkuurun imma al-adzab aw imma al-qurb, dzikir yang membawa kalian lebih dekat kepada Allah dan menyelamatkan kalian dari azab. Yang ketiga adalah wa dzikrun yadzkuruka. “Ingatlah Aku dan Aku akan mengingatmu,” jadi ketika kalian menyebut-Nya melalui Asmaul Husna-Nya, Allah akan membalas dengan menyebut nama kalian. Yang keempat adalah, huw dzikrullahi li `abdihi wa laysa li `abdihi muta`allaq, “Allah menyebutkan hamba-Nya tanpa hamba itu melakukan apa-apa.” Tanpa hamba itu menyebutkan Asma-Nya, Cinta-Nya, Azab atau Pahala-Nya, ada dzikir yang menyebut kalian. Siapakah “kalian” yang dimaksud?
 
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
 
Allah dan para malaikat-Nya bershalawat atas Nabi, wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan baginya. (al-Ahzaab, 33:56)
 
Itulah orang yang tanpa ia menyebutkan Allah, Allah menyebutnya. Itu adalah sebuah wahban, karunia dari Allah. Tidak ada yang menjadi sebab untuk apa yang dilakukan Allah, atau tidak ada yang dilakukan oleh Nabi (saw) untuk itu, itu adalah karunia langsung dari Allah. Itulah sebabnya mengapa para awliyaullah mengatakan bahwa para perwakilan Nabi telah dipilih tanpa mereka melakukan apa-apa; Dia memilih seseorang dan mengatakan, “Engkau adalah seorang wakil Nabi.” Allah menyebutnya. Siapa yang dapat membantahnya? Ini adalah dzikrullah tertinggi, bahwa Allah menyebut mereka.
 
Four types of dhikr
There are four types of dhikr in every level you go to. On the level of dhikr of laa ilaaha illa ‘Llah and dhikr of Allah, Allah, there are four types. First is the dhikr that you mention. You may mention a Beautiful Name or make salawaat or whatever you want. Second is dhikrun tadhkuru bih: dhikr in which you mention Allah. It might be through His Beautiful Name. Third is dhikru tadhkuruk: the dhikr that mentions you. Fourth is dhikr yadhkuru bika: dhikr in which you will be mentioned.
The first one, dhikrun tadhkuruhu, dhikr tatrud al-ghaflah, the dhikr that throws away heedlessness. You are doing something good to throw away your heedlessness. The second is, tadhkur madhdkoorun imma al-adhab aw imma al-qurb, the dhikr that brings you near and saves you from punishment. The third is, wa dhikrun yadhkuruka. “Remember Me and will I remember you,” so when you mention Him through His Beautiful Names, Allah mentions you in return. The fourth is, huw dhikrullahi li `abdihi wa laysa li `abdihi muta`allaq, “Allah mentions His servant without His servant having done anything.” Without His servant mentioning His Names, His love, punishment or reward, there is a dhikr that remembers you. Who is “you”?
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Allah and His angels send blessings on the Prophet: O you that believe! Send blessings on him, and salute him with all respect. (al-Ahzaab, 33:56)
That is the one that without him mentioning Allah, He mentioned him. That is wahban, a grant from Allah. Nothing is a cause of what He does, or what the Prophet did, it is a direct grant from Allah. That is why awliyaullah say that representatives of Prophet have been chosen without them doing anything; he takes one and says, “You are Prophet’s representative.” Allah mentioned him. Who can dispute this? That is the highest dhikrullah, that He mentioned them.
Mawlana Shaykh Hisham Kabbani

Seorang Mukmin adalah Cermin bagi Saudaranya

20229201_1408607679193581_2343036220097451284_n
Ketika kita mengucapkan salam, Allah mengirimkan para malaikat untuk menjawab kita dengan Salam-Nya. Lebih baik kita semua mengulangi salam kita. Para Sahabat (ra) sering berlomba-lomba satu sama lain untuk mengucapkan, “As-salam `alaykum wa rahmatullahi wa barakaatuh,” dan Nabi (saw) biasa menjawabnya dengan ucapan, “Wa `alaykum as-salaam wa rahmatullahi wa barakaatuh,” itu akan mengantarkan Nikmat Allah pada kita.

Dzikrullah akan membuat sebagaimana dikatakan, ia akan memberi kalian “kecerahan pada wajah.” Kalian mungkin tidak melihat kecarahan tersebut, tetapi orang-orang yang melihat kalian akan melihat kecerahan tersebut, karena ketika wajah kalian menjadi lebih cerah orang-orang dapat memperhatikannya, walaupun kalian tidak memperhatikannya. Dapatkah kalian melihat wajah kalian sendiri? Itulah sebabnya Nabi (saw) bersabda,

المؤمن مرآة أخيه
Al-mu’min miraata akhii.
Seorang Mukmin adalah cermin bagi saudaranya. (Bukhari, Adab al-Mufrad)

Seorang Mukmin adalah cermin bagi mukmin lainnya, bagi saudaranya, bagi orang lain yang tidak dapat melihat, ia adalah cermin baginya, dan kalian melihat refleksinya pada diri kalian karena ia mempunyai wajah yang cerah dari dzikrullah.

Jadi dzikrullah adalah penting karena ia memberi kita kecerahan di dunia dan di akhirat ia akan memberi kalian nuur, cahaya. Dan Nabi (saw) bersabda, dan setiap orang ingin masuk ke Surga, dan jangan pikir bahwa itu akan lama lagi, dunia akan berakhir. Setiap orang membuat rencana-rencana, awliyaullah tidak membuat rencana. Awliyaullah jika mereka menyukai kalian, mereka akan menjadikan kalian sebagai cermin, mereka akan menjadikan kalian sebagai seseorang yang tidak memerlukan orang lain lagi. Allah akan mengirimkan padanya (memenuhi kebutuhannya).

من قال كل يوم مائة مرة لا إله إلا الله وحده لا شريك له له الملك وله الحمد يحيي ويميت وهو على كل شيء قدير أتى الله تعالى يوم القيامة ووجهه أشد بياضا من القمر ليلة البدر

Man qaala kulli yawmin miata marratin la ilaha ill ‘Llah wahdahu laa syariika lahu lahu’l-mulku wa lahu’l-hamd yuhyii wa yumiit wa Huwa `alaa kulli syay’in qadiir aata ’Llahu ta`alaa yawma ’l-qiyaamata wa wajhahu asyhaddu bayyaad min al-qamar laylati ’l-badr.

Jadi Nabi (saw) bersabda, “Barang siapa yang setiap hari mengucapkan–man qaala kulla yawmin miata marrah:

laa ilaaha illa-Llah wahdahu laa syariika lahu lahu ‘l-mulku wa lahu ‘l-hamdu yuhyii wa yumiit wa huwa `alaa kulla syay’in qadiir,

yang (biasa) kita baca setiap selesai shalat–ia akan masuk Surga dan wajahnya akan lebih cerah daripada bulan purnama. (yakni, di antara semua penghuni Surga).

Itu berarti, barang siapa yang mengucapkan,

“la ilaha ill ‘Llah wahdahu laa syariika lahu lahu’l-mulku wa lahu’l-hamd yuhyii wa yumiit wa Huwa `alaa kulli syay’in qadiir,”

ia akan masuk Surga. Itulah sebabnya mengapa para Sahabat (ra) sering mengumpulkan adzkaar yang berbeda-beda ini yang disebutkan oleh Nabi (saw) dan kemudian menyimpannya di dalam sebuah buku kecil yang dinamakan al-Adzkaar, sebagaimana yang dijelaskan oleh Imam Nawawi di dalam kitabnya, al-Adzkaar.

 

The mu’min is the mirror of his brother

When we say salam, Allah sends angels to answer us with His Salam. It is better that all of us repeat. The Sahaabah (r) used to compete with each other to say, “As-’salam `alaykum wa rahmatullahi wa barakaatuh, and Prophet (s) used to answer with: “Wa `alaykum as-salaam wa rahmatullahi wa barakaatuh,” that will bring Allah’s Favors on us.

Dhikrullah will make as it is said, give you “brightness in the face”. You might not see the brightness but those who look at you see the brightness, because when your face become more and more bright people can notice, but you are not noticing. Can you see your own face? That is why the Prophet (s) said:

المؤمن مرآة أخيه
Al-mu’min miraata akhee.
The mu’min is the mirror of his brother. (Bukhari, Adab al-Mufrad)

The mu’min is the mirror of the believer, his brother, the other one who cannot see, he is a mirror for him, and you are seeing the reflection of him on you because he has bright face from dhikrullah.

So dhikrullah is important so that it gives us brightness in dunya and in Akhirah it will give you noor. And the Prophet (s) said, and everyone wants to run to Paradise, don’t think it’s going to be too long, dunya is ending. Everyone planning plans, awliyaullah don’t plan plans. Awliyaullah if they like you they make you a mirror, they make you someone not in need for anyone. Allah sends.

من قال كل يوم مائة مرة لا إله إلا الله وحده لا شريك له له الملك وله الحمد يحيي ويميت وهو على كل شيء قدير أتى الله تعالى يوم القيامة ووجهه أشد بياضا من القمر ليلة البدر

Man qaala kulli yawmin miata marratin la ilaha ill ‘Llah wahdahu laa shareeka lahu lahu’l-mulku wa lahu’l-hamd yuhiyy wa yumeet wa Huwa `alaa kulli shayin qadeer aata ’Llahu ta`alaa yawma ’l-qiyaamata wa wajhahu ashaddu bayyaad min al-qamar laylati ’l-badr.

So the Prophet (s) said, “Whoever says every day, that is every day, man qaala kulla yawmin miata marrah:

laa ilaaha illa-Llah wahdahu laa shareeka lahu lahu ‘l-mulku wa lahu ‘l-hamdu yuhyee wa yumeet was huwa `alaa kulla shay’in qadeer,

which we recite after every prayer, he will enter Paradise and his face will be brighter than the full moon, (ie. the amongst all the people of Paradise).
It means anyone who says, say,

“Laa ilaaha illa-Llah wahdahu laa shareeka lahu lahu ‘l-mulku wa lahu ‘l-hamdu yuhiyy wa yumeet wa huwa `alaa kulla shay’in qadeer,”

will take you to Paradise. That is why the Sahaabah (r) used to collect these different adhkaar that Prophet (s) used to mention, and put in small book called al-Adhkaar, as Imam Nawawi explained in his own book, al-Adhkaar.

Mawlana Shaykh Hisham Kabbani

Berzikirlah Sebanyak-Banyaknya

13880394_10153821964700886_4734717275705752043_n

Berzikirlah menyebut dan mengingat Allah (swt) sebanyak-banyaknya, semampu kalian, dan pujilah Dia sebelum dan setelah bekerja (“sebelum matahari terbit dan setelah matahari terbenam”). Pada hari ini, siapakah yang mengingat Allah (swt) ketika meninggalkan atau memasuki rumah mereka? Memang ada sebagian yang melakukannya, tetapi jumlah mereka ini tidaklah banyak; kalian dapat menghitungnya dengan jari. Karena itulah ada perkataan, “Segala sesuatunya akan musnah, kecuali zikrullah, yang akan menemani kalian pergi ke Surga.”

Hidup di Surga adalah zikrullah, sebagaimana para Malaikat yang hidup dengan zikrullah, karena Allah (swt) menciptakan dan memerintahkan mereka untuk melakukan zikrullah. Dan perintah paling indah yang pernah Dia berikan bagi mereka (para Malaikat) dalam Alquran Suci adalah, “Pujilah dan bershalawatlah atas Nabi-Ku, wahai para Malaikat-Ku! Kalian memang murni dan maksum (tidak berbuat salah), tetapi jika kalian ingin Diri-Ku rida’ atas kalian dan jika kalian ingin berada di Hadirat-Ku, bershalawatlah atas Nabi dan Kekasih-Ku Muhammad ﷺ!”

Shaykh Hisham Kabbani

 

Remember Allah (swt) excessively, as much as you can, and praise Him before and after work (“before sunrise and before sunset”). Today, who is remembering Allah (swt) when leaving or entering their house? There are some, but not that many; you can count them. That is why it is said that everything is perishable except dhikrullah, which goes with you to Paradise.

Life in Paradise is dhikrullah, like with angels who live by dhikrullah, as Allah (swt) created and ordered them to make dhikrullah. The most beautiful order He gave them in the Holy Qur’an is, “Praise My Prophet, O My Angels! You are pure and infallible, but if you want Me to be happy with you and to come to Me, make salawaat on My Beloved Prophet ﷺ!”

Shaykh Hisham Kabbani

 

Zikrullah Menajamkan Ingatan

13962495_10153821962470886_1404297146590500957_n

Zikrullah juga akan menajamkan ingatan kita. Kadang-kadang kita mengeluh kehilangan ingatan atau sering kelupaan. Jika kalian membaca, “Laa hawla wa laa quwwata illa billahi ‘l-`Aliyyi ‘l-`Azhiim,” ini akan menajamkan ingatan kalian. Bacalah zikir tersebut dan Allah akan mengirimkan lebih banyak chip memory/ingatan beserta software-nya ke dalam otak kalian, yang telah terprogram oleh Malaikat. Kalian tak perlu lagi memprogramnya secara khusus karena Malaikat akan memberikanya bagi kalian dengan zikrullah. Zikrullah akan memprogramkan bagi kalian program mana pun yang kalian perlukan. Program apakah yang kalian perlukan? Kalian akan diprogram untuk menuju Surga. Jadi zikrullah akan langsung membuat kalian fokus dan menambah kapasitas ingatan kita.

Shaykh Hisham Kabbani

 

Dhikrullah will also increase memory. Sometimes we complain of losing our memory. If you recite, “Laa hawla wa laa quwatta illa billahi ‘l-`Aliyyu ‘l-`Azheem,” it will increase your memory. Recite it and Allah will send many chips of memory and software in your brain programmed by angels. You don’t need to program it as angels will give that to you by dhikrullah. Dhikrullah programs any program you need. What program do you need? You will be programmed for Paradise, so dhikrullah will take you to be focused directly and will increase our memory.

Shaykh Hisham Kabbani