ISLAM ADALAH KELEMAHLEMBUTAN, BUKANNYA KEKERASAN

26232970_10155247207760886_4282231109363833993_o

Nabi Muhammad ﷺ berkata kepada Mu’adz (radhiAllahu `anhu) ketika beliau pergi ke Yaman, “Bersikaplah lemah lembut terhadap mereka, jangan menyerang, jangan berbicara buruk, berbicaralah hal-hal yang baik karena mereka mempunyai hati yang lembut.” Jadi Mu’adz dan dan umat Muslim membangun tenda di luar kota dan setiap kali waktu salat tiba, mereka berdiri, mengambil wudu, membersihkan diri mereka, kemudian salat. Orang-orang Yaman mengamati mereka dan dari luar kota utusan Nabi (saw) itu membantu mereka dan melakukan hal-hal yang baik bagi mereka dari tenda-tendanya sehingga orang-orang mulai menyukai mereka dan bertanya, “Bolehkah kami berdoa bersamamu?”

Dengan cara inilah perlakuan terhadap hati mereka dimulai, yaitu dengan kelembutan dan keringanan, mereka mampu menarik hati orang-orang, sehingga ketika mereka berkata, “Dapakah kami berdoa bersamamu?” itu semakin berkembang dan setelah enam bulan mereka mengucapkan Syahadat dan menjadi Muslim. Nabi ﷺ menasihati Mu`adz agar bersikap lunak dan lemah lembut karena dengan demikian setiap orang akan mencintai kita. Islam adalah lemah lembut, bukan kekerasan.

ISLAM IS SOFTNESS, NOT HARDSHIP

Prophet Muhammad ﷺ told Mu’adh (radhiAllahu anhu) when he went to Yemen, “Be lenient with them, be soft, don’t attack and don’t speak badly, speak good, nice things because they have soft hearts.” So Mu’adh and the Muslims camped outside the city and whenever prayer time came they stood up, made wudu, washed themselves and prayed. The people of Yemen observed them and from outside the city Prophet’s emissaries helped them and did good things for them from their tents, so the people liked them and asked, “Can we pray with you?”

In this way the treatment on their hearts began: with leniency and softness they attracted people, so when they said, “Can we come and pray with you?” it developed further and after six months they took Shahaadah and became Muslim. Prophet ﷺ advised Mu`adh to be soft and lenient as then everyone will love us. Islam is softness, not hardship. 

Shaykh Hisham Kabbani
Nazimiyya Indonesia

Leave a comment